Maaf ya untuk ketidaknyamanan atas postingan pertama yang gak bisa lihat gambarnya langsung,,,
tapi,untuk posting kedua,gak bakal gagal lagi deh,,,^__^
SISTEM GERAK MANUSIA
Tulang
Tulang-tulang dalam tubuh manusia menyusun suatu sistem kerangka.
Tulang-tulang yang menyusun rangka mempunyai struktur yang beraneka ragam,
sesuai dengan fungsinya. Secara umum fungsi rangka adalah:
- menegakkan tubuh
- sebagai alat gerak pasif
- tempat melekatnya otot-otot
rangka
- melindungi alat-alat yang vital
seperti otak, jantung, paru-paru dan lain sebagainya
- tempat pembentukan sel-sel
darah
- tempat deposit kalsium dan
fosfat
Macam-macam Tulang
Tulang dapat dibedakan atas beberapa macam, baik berdasarkan
jenisnya maupun berdasarkan bentuknya. Berdasarkan jenisnya, tulang dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan (kartilago) terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mengeluarkan
matriks yang disebut kondrin. Tulang rawan bersifat bingkas atau lentur. Tulang
rawan pada anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa, karena tulang
rawan pada anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung sel tulang,
sedangkan pada orang dewasa berasal dari perikondrium(selaput tulang rawan)
yang mengandung calon sel tulang rawan (kondroblas).
Tulang keras / sejati (osteon)
Tulang keras dibentuk oleh sel-sel tulang keras (osteosit)
yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat. Penimbunan
senyawa ini dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras. Osteosit yang
meyusun tulang keras menempati suatu bagian yang disebut lakuna. Lakuna ini
dihubungkan dengan lakuna-lakuna lain oleh suatu saluran kecil yang disebut
kanalikuli. Lakuna yang berisi osteosit ini membentuk suatu struktur konsentris
yang berpusat pada bagian tengan yang disebut saluran Havers. Pada saluran ini
terdapat sistem saraf dan pembuluh darah yang bertugas mensuplai
oksigen dan nutrisi bagi osteosit.
Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut epifise, bagian tengahnya yang
tersusun atas tulang keras disebut diafise, dan antara diafise dan
epifise terdapat cakra epifise, yang terdiri atas tulang rawan dan banyak
mengandung osteoblas (calon osteosit). Pada orang yang masih dalampertumbuhan bagian inilah yang dapat
bertambah panjang. Di dalam tulang pipa terdapat rongga. Rongga ini terjadi
karena aktivitas osteoklas yang berfungsi merombak sel-sel tulang.
Selanjutnya rongga itu berisi sumsum tulang. Sumsum ini berwarna kuning, yang
merupakan campuran antara lemak dan sumsum merah.
Osifikasi adalah proses
perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Rangka manusia telah terbentuk
pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio.
Yang mula-mula terbentuk adalah tulang rawan. Kartilago berasal dari jaringan
ikat embrional atau mesenkim. Di dalam kartilago terdapat rongga yang
mengandung osteoblas.- tulang rawan pada embrio banyak
mengandung osteoblas, terutama pada bagian tengah epifise dan bagian
tengah diafise serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan
- osteoblas kemudian akan
membentuk osteosit, (sel-sel tulang keras), yang tersusun melingkar
membentuk suatu sistem Havers, yang banyak mengandung pembuluh darah serta
serabut saraf
- osteosit mensekresikan zat
protein yang akan menjadi matriks tulang, dan setelah mendapatkan tambahan
senyawa Ca dan P, maka tulang akan mengeras
- terjadinya penulangan pada
bagian epifise dan diafise akan menyebabkan terbentuknya daerah antara
yang tidak mengalami penulangan yang disebut cakra epifise yang berupa
tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas
- bagian cakra epifise terus
mengalami penulangan, sehingga bagian inilah yang dapat menyebabkan tulang
tumbuh memanjang
- di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merombak sel-sel tulang yang telah terbentuk, sehingga terbentuk rongga yang berisi sumsum tulang
Hubungan Antartulang (Artikulasi)
- Sinartrosis, yaitu hubungan antartulang
yang tidak memungkinkan adanya gerak. Pada jenis artikulasi ini
penghubungnya adalah jaringan ikat yang kelak akan mengalami
osifikasi. Misalnya hubungan antar tulang tengkorak (sutura)
- Amfiarthrosis yaitu hubungan antartulang yang
memungkinkan sedikit gerak karena antartulang dihubungkan oleh tulang
rawan. Misalnya ruas tulang belakang
(vertebrae) dan hubungan antara tulang belakang dengan tulang rusuk.
- Diartrosis, yaitu hubungan antartulang
yang memungkinkan timbulnya gerak, sering disebut dengan sendi.
Macam-macam hubungan diartrosis:
- Sendi
kaku, kedua ujung tulang agak rata,
sehingga menghasilkan gerakan geser dan tidak berporos. Contohnya,hubungan
antartulang karpal (tulang pergelangan kaki).
- Sendi
engsel, ujung
tulang yang bergerak membentuk lekukan. Gerakan ini berporos satu.
Misalnya, hubungan tulang pada siku, lutut dan ruas antar jari.
- Sendi
ovoid, di mana kedua ujung tulang
yang satu berbentuk oval, dan masuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk
elips. Misalnya, persendian antara pergelangan tangan dan tulang
pengumpil. Sendi ini memungkinkan berporos dua dengan gerak ke kiri dan ke
kanan, maju-mundur dan muka-belakang.
- Sendi
putar, ujung tulang yang satu dapat
mengitari ujung tulang yang lain. Gerakan ini memungkinkan adanya gerakan
rotasi yang berporos satu. Misalnya, hubungan antara tulang kepala dan tulang
atlas.
- Sendi
pelana, kedua
ujung tulang membentuk sendi pelana berporos dua. Misalnya, hubungan
antara ruas jari tangan dengan tulang tapak tangan.
- Sendi
peluru (endartrosis), apabila ujung
tulang yang satu berbentuk bonggol masuk ke tulang yang berbentuk
cekungan. Hubungan ini berporos tiga. Misalnya, tulang lengan atas dengan
tulang belikat, tulang paha dengan tulang pinggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar